RUBRIKASI.COM/ Padang. - Pakar Pangan dari Universitas Andalas, Muhammad Makky mengapresiasi upaya Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) dalam menjalankan berbagai program stabilitas harga serta menjaga stok pangan nasional dalam kondisi aman dan terkendali.
“Saya mengapresiasi Bapanas dan badan pangan lainya karena mampu menjaga stabilitas serta cadangan atau stok beras kita di akhir tahun ini hingga mencapai 2 juta ton. Saya kira ini jumlah yang sangat besar dan belum pernah terjadi dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Makky, Jumat, 6 Desember 2024.
Makky mengatakan, berbagai akselerasi Bapanas ini dinilai mampu menjaga kecukupan pangan pemerintah pada bulan Desember hingga Januari dan Februari mendatang. Oleh karenanya, program Bapanas seperti Gerakan Pangan Murah atau GPM harus digencarkan.
“GPM harus mendapat perhatian besar dari semua pihak terutama untuk menjangkau titik-titik pelosok daerah. Gerakan ini sangat bagus untun menjaga stabilitas,” katanya.
Diketahui, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) dan juga lembaga kementerian lainnya terus memperkuat kolaborasi untuk menjaga stabilitas harga sehingga kondisi pangan dalam beberapa tahun terakhir mampu terjaga dengan sangat baik.
Sebelumnya Presiden RI, Prabowo Subianto mengapresiasi kinerja kementerian dan lembaga yang membidangi urusan pangan selama ini. Pasalnya, pemerintah berhasil menjaga stabilitas dan juga cadangan pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah cuaca ekstrem hingga geopolitik dunia yang terus berkecamuk.
“Apresiasi saya kepada Bapanas (Badan Pangan Nasional) dan semua unsur menteri BUMN dan BUMN yang ada dibawahnya. Terimaksih karena langkah-langkah kita di akhir tahun 2024 juga karena dukungan Presiden Joko Widodo, kita mampu mengatasi tahun yang tidak ringan karena kita menghadapi el nino sekaligus la Nina kita mampu mengatasi musim kering dan geopolitik dunia,” ujar Presiden dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, 2 Desember 2024.
Menurut Kepala Negara, langkah-langkah tersebut berhasil membawa Indonesia menjadi salah satu negara terkuat di dunia serta mampu melewati masa sulit akibat krisis yang berkembang.
“Terima kasih kepada tim Menko Pangan dan semuanya karena dalam rapat terakhir beberapa hari lalu saya mendapat paparan yang sangat menggembirakan, di mana cadangan pangan kita mungkin terbesar dalam beberapa tahun ini, mendekati 2 juta ton,” katanya.
Mengenai hal ini, Kepala Bapanas/NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa Bapanas terus menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga.
GPM yang digelar merupakan kolaborasi nyata yang dilakukan Bapanas dengan BUMN Pangan dan pemerintah daerah melalui dinas yang menangani urusan pangan provinsi dan kabupaten/kota.
“Menjelang Nataru ini, kita terus gencarkan GPM di berbagai daerah, khusus untuk bulan Desember ini Badan Pangan Nasional bersama Pemerintah daerah dan BUMN pangan serta stakeholder lainnya menargetkan GPM sebanyak 134 kali di 25 Kab/Kota 6 Provinsi,” katanya.
Sebagai informasi, masyarakat dapat memantau langsung pergerakan harga pangan secara harian melalui panelharga.badanpangan.go.id
yang menghimpun data secara real-time dari seluruh daerah.
“Berdasarkan pemantauan harga yang kita lakukan, secara umum pergerakan harga pangan stabil, namun beberapa daerah ada yang mengalami kenaikan harga di atas harga acuan, sehingga intervensi stabilisasi pangan terus digencarkan, khususnya terkait dengan meningkatnya permintaan di beberapa daerah karena menjelang Natal dan tahun baru,” jelas Arief.
Diketahui, program GPM dilakukan sejak Januari hingga November 2024 dan telah dilaksanakan lebih dari 8.750 kali di 514 Kab/Kota dan 38 Provinsi.
Sementara itu, Arief juga memastikan stok pangan nasional menjelang nataru dalam kondisi aman dan terkendali. Kepastian ini diperoleh berdasarkan Rapat Koordinasi Stabilisasi Pasokan dan Harga menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yang dihadiri perwakilan dari Kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN, pelaku usaha, asosiasi, serta Satgas Pangan Pori hingga Badan Intel Kam.
Arief menyampaikan bahwa stok beras nasional di Bulog saat ini mencapai lebih dari 2.070.000 ton, jumlah yang sangat besar dan belum pernah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Selain beras, ketersediaan komoditas pangan strategis lainnya juga terpantau mencukupi. Stok daging kerbau di IDFOOD misalnya, tercatat sebanyak 27.814 ton dengan harga sekitar Rp60.000 per kilogram, sementara stok daging sapi mencapai 4.269 ton dengan harga rata-rata Rp80.000 per kilogram.
Untuk gula pasir, stok yang tersedia mencapai 25.000 ton dengan tambahan 62.000 ton gula mentah (raw sugar) yang dijadwalkan tiba di akhir Desember. Selain itu, terdapat pula 20.000 ton gula kristal putih yang siap didistribusikan.
“Pemerintah berkomitmen menjaga kestabilan harga dan distribusi pangan, termasuk melalui kerja sama dengan Satgas Pangan Polri dan Badan Intelijen Keamanan,” jelasnya.
@Son/Rubrikasi.com/rlso/12/2024.